Kamis, 23 Maret 2017

PERKOLASI


Pengertian 
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah di basahi. Proses ekstraksi simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lama pada simplisia dalam suatu percolator atau metode ekstraksi cara dingin yang menggunakan pelarut mengalir yang selalu baru. Prinsip perkolasi serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. 
Cairan penyari dialirkan dari atas kebawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. 
Gerak kebawah disebabkan oleh  kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung menahan.
Faktor yang mempengaruhi perkolasi 
Ø Jenispelarut yang digunakan.
Jenis pelarut  mempengaruhi senyawa yang tersari, jumlah solut yang terekstrak dan kecepatan ekstraksi. Jenis pelarut yang seringdigunakan adalah pelarut air dan etanol. 
Ø Temperatur
Kenaikan temperature akan meningkatkan jumlah zat terlarut kedalam pelarut.
Ø Ratio pelarut dan bahan baku 
Jika ratio pelarut dan bahan baku bersama akan memperbesar pula jumlah senyawa yang terlarut laju ekstraksi meningkat. 
Ø Ukuran partikel
Laju ekstraksi meningkat jika ukuran partikel semakin kecil rendemen ekstrak semakin besar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perkolasi :
  •  Gaya berat
  • Kekentalan 
  • Daya larut 
  • Tegangan permukaan
  • Difusi 
  • Osmosa
  • Adhesi
  • Daya kapiler
  • Daya geser

Keuntungan :
  • Tidak terjadi kejenuhan
  • Pengaliran meningkatkan difusi.
Kerugian :
  • Memerlukan cairan penyari yang lebih banyak
  • Resiko cemaran mikroba untuk penyari air karena dilakukan secara terbuka.

.Modifikasi perkolasi.
Perkolasi Bertingkat
Dibuat  untuk memperbaiki metode perkolasi biasa,dengan cara serbuk simplisia yang hampir tersari sempurna sebelum dibuang, disari dengan cairan penyari yang baru.Serbuk simplisia yang baru disari dengan perkolat yang hamper jenuh menjadi  perkolat yang jernih.

Contoh tanaman yang menggunakan metode ini antara lain 
Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)


biji pala (Myristica fragrans)

Daun Kumis Kucing (Othosiphon aristatus)

Alat yang digunakan yaitu perkolator









Tahapan-tahapan pada metode perkolasi.
· Dibuat 100 bagian perkolat.
· Disiapkan percolator.
· Dibasahi 100 g serbuk simplisia dengan bagian penyari.
· Dimasukkan ke dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya selama 3 jam.
· Dipindahkan massa sedikit demi sedikit ke dalam percolator sambil tiap kali ditekan hati-hati.
· Dituangkan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari.
· Ditutup perklator dan dibiarkan selama 24 jam.
· Dibiarkan cairan menetes dengan kecepatan 1mL per menit.
· Ditambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya hingga selalu terdapat selapis cairan penyari diatas simplisia hingga diperoleh 80 bagian perkolat.
· Diperas massa, dicampurkan cairan perasan ke dalam perkolat, ditambahkan cairan penyari hingga diperoleh volume yang diinginkan.
· Dipindahkan ke dalam bejana, ditutup, dibiarkan selama 2 hari ditempat sejuk, terlindung dari cahaya. Enap, dituangkan atau saring.
· Diuapkan perkolat diatas waterbath hingga diperoleh ekstrak kental.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar